PENDAHULUAN
Tingginya biaya pakan dalam usahatani ternak ayam sangat mempengaruhi kelangsungan usaha, terutama dalam peningkatan pendapatan yang diterima oleh peternak. Penggunaan berbagai macammerupakan salah satu upaya untuk menekan biaya pakan mulai banyak dikenal, akan tetapi kemampuan memproduksi dalam jumlah banyak masih sangat terbatas. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara pada Tahun 2004 telah mencobapenggunaan pakan alternative dengan bahan baku local fase starter dengan kandungan protein 21,83 % dan energy metabolis 2.978 KCl/kg pakan. Aplikasi pakan lokal pada ayam broiler sebanyak 200 ekor danmasa pemeliharaan 25 hari (± 4 minggu) meningkatkan rataan bobot individu 950 gr, kelangsunganhidup 94%, konversi pakan 1,9 dan RC rasio 1,2.
BAHAN BAKU
Jenis bahan baku yang digunakan sebaiknya mudah didapat dan kontinuitasnya terjaga sertakandungan nutrisinya relative baik, seperti tepung jagung, tepung bekatul, tepung dedak, tepung ampastahu, tepung ikan ; serta tambahan vitamin, mineral mix dan starbio/starbion atau kunyit, jenis bahan bakudan kandungan proximat ransum yang digunakan terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Proximat bahan baku local penyususn pakan ayam di Sultra
Jenis Bahan Kasar
|
Protein (%)
|
Lemak (%)
|
Serat kasar (%)
|
BETN (%)
|
Tepung Ikan
|
46,67
|
4,05
|
4,69
|
21,51
|
Tepung Jagung
|
10,07
|
3,37
|
0,26
|
84,17
|
Tepung Dedak
|
9,61
|
10,03
|
14,24
|
52,61
|
Tepung Bekatul
|
14,10
|
15,10
|
12,80
|
15,10
|
Tepung Sagu
|
2,78
|
0,25
|
0,10
|
96,55
|
Tepung Kanji/Tapioka
|
0,86
|
0,25
|
0,10
|
96,55
|
Tepung Ampas Tahu
|
24,81
|
17,99
|
8,87
|
41,61
|
PROSEDUR PEMBUATAN
a. Pengolahan Bahan Baku
Bahan baku yang berbentuk butiran atau berstektur kasar/berserat terlebih dahulu dihaluskan dalambentuk tepung dengan cara digiling menggunakan mesin penggiling (ginder). Bahan yang perludiolah menjadi tepung seperti : jagung kuning, Menir (bekatul), Dedak kasar, dan tepung ikan yang masih kasar.
b. Pengeringan Bahan Baku
Pengeringaan dilakukan selama ± 3-4 hari sampai dengan kadar air 11-13%. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara menjemur bahan langsung pada sinar matahari dan dapat juga dikeringkan dengan menggunakan lemari oven selama 3 – 4 hari dengan suhu 30 – 50 oC. Bahan yang perlu dikeringkan seperti : ampas tahu serta bungkil kelapa.
c. Pembuatan Pakan Jadi
Susunan formulasi pakan berbahan baku local secara lengkap tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Formulasi pakan berbahan baku local untuk ayam.
Bahan Baku
|
Komposisi/fase (%)
| ||
starter
|
Grower
|
Layer
| |
Tepung ikan
|
24
|
20
|
17
|
Tepung Ampas Tahu
|
11
|
10
|
8
|
Tepung Jagung
|
30
|
32
|
32
|
Tepung Bekatul
|
26
|
26
|
26
|
Tepung Dedak
|
5
|
10
|
14
|
Mineral/Vitamin Mix
|
2
|
2
|
2
|
Starbio/starbion/Kunyit
|
1
|
1
|
1
|
Total bahan baku
|
100
|
100
|
100
|
Nilai gizi :
Protein kasar
Energi Metabolisme
KCal/kg pakan)
|
21,10
2.871
|
19,70
2.844
|
18,10
2.772
|
Tahapan Pembuatan pakan jadi anatara lain sebagai berikut :
Penimbangan Bahan
Bahan yang siap diolah sebagai pakan jadi ditimbang sesuai takaran yang dibutuhkan untuk masing-masing jenis bahan. Penentuan takaran setiap bahan disesuaikan dengan kebutuhan fase perkembangan ayam.
Campuran Bahan
Pencampuran bahan dimulai dari bahan yang konsentrasinya paling sedikit hingga konsentrasi paling banyak, lalu diaduk hingga merata. Pencamouran ini dapat dilakukan dengan cara konvensional menggunakan sekop apabila bahan yang akan dicampur volumenya relative sedikit dan menggunakan mesin pencampur (mixer) apabila volume bahan relative banyak.
Pembuatan Pellet/butiran
Bahan yang telah dicampur secara merata lalu dibuat dalam bentuk pellet atau butiran dengan menggunakan mesin pembuat pellet. Pellet diperuntukkan bagi pakan ayam berumur 21 hari ke atas, sedangkan jenis butiran diperuntukkan sebagai pakan ayam berumur 1-21 hari
d. Pengeringan Pakan Jadi
Pengeringan dilakukan selama 1-2 hari dengan menggunakan lemari oven dengan suhu 30-50 oC. Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari cukup 1 hari apabila intensitas sinar matahari cukup tinggi.
e. Pengepakan dan Penyimpanan
Untuk menjaga kualitas, pakan perlu dikemas secara baik. Caranya yaitu, pada bagian dalam menggunakan pembungkus plastik polyethilen dan bagian luar karung plastik. Tempat penyimpanan diusahakan bebas dari hama (serangga atau tikus) yakni dengan cara disemprotkan disinfektan. Kondisi ruangan harus kering dan tidak lembab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar