Tujuan pemberian ransum
Tujuan pemberian ransum adalah menjamin pertambahan bobot badan yang ekonomis selama pertumbuhan dan penggemukan berlangsung. Ransum yang sempurna akan memberi jaminan terhadap pertumbuhan yang baik sehingga fungsi biologis dalam tubuh berjalan secara normal.
Syarat bahan penyusun ransum
- Mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ayam broiler.
- Masih segar, tidak berjamur, bau tengik.
- Sebagian besar bahan harus dibuat halus atau digiling hingga halus.
- Kandungan serat kasarnya rendah sehingga mudah dicerna.
- Kandungan garam (NaCI)-nya rendah agar tidak menimbulkan keracunan, diare, nafsu maka berkurang, dan gangguan pernapasan.
Kualitas ransum akan menurun atau kurang bagus untuk dipergunakan bila sebagai berikut.
- Mempurgunakan bahan makan yang terlalu lama disimpan sehingga vitamin (terutama yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K) mengalami kerusakan akibat proses oksidasi.
- Terkontaminasi jamur sehingga merusak vitamin E dan K.
Bentuk ransum makanan
Ransum makanan pada ayam broiler biasanya disajikan dalam bentuk pelet. Selain itu, ransum juga bisa disajikan dalam bentuk tepung dan butiran pecah (crumble).
- Bentuk tepung halus
Semua bahan makanan digiling halus dan dicampur merata. Kelebihan dari makanan bentuk tepung halus ini adalah komposisi bahan penyusun ransumnya akan tercampur rata, dan cocok untuk ayam starter. Namun, Kelemahanya mudah tercecer, ransum sering melekat di paruh ayam, dan gampang mengotori tempat minum, serta kurang menarik selera makan bagi ayam yang sudah besar. - Bentuk pelet
Makanan berbentuk pelet disajikan dalam bentuk bulatan kering. Kelebihan dari bentuk pelet ini adalah tidak mlekat pada paruh sehingga ransum tidak gampang tercecer ataupun mengotori tempat minum. Selain itu, nafsu makan ayam akan menjadi lebih besar karena ayam lebih tertarik kepada makanan berbentuk butiran. Hanya saja, kekurangannya adalah harga di pasaran relatif lebih mahal ketimbang makanan berbentuk tepung halus. - Bentuk butiran pecah (crumble)
Ransum berbentuk butiran pecah secara khusus dibuat untuk diberikan pada ayam fase starter, dengan tujuan agar ayam yang masih muda tersebut bisa mngonsumsinya dengan mudah.
Sekalipun bahan-bahan makanan penyusun lainnya sudah tersedia, namun penyusunan ransum tidaklah dilakukan begitu saja. Penyusunan ransum harus mempertimbangkan berbagai faktor yang sekiranya bisa berpengaruh terhadap tingkat konsumsi maupun kebutuhan gizi ayam broiler.
- Kecukupan gizi dari bahan penyusun ransum
Kecukupan gizi dari bahan penyusun ransum harus diperhatikan supaya ayam broiler benar-benar mendapatkan gizi yang cukup. Untuk itu, perlu disesuaikan jumlah kebutuhan masing-masing unsur gizi (protein, vitamin, mineral, dll) dengan bahan makanan sebagai sumber pemenuhan gizinya. - Umur
Pemeliharaan ayam broiler setidaknya dibagi menjadi dua fase, yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Tingkat kebutuhan gizi masing-masing fase akan berbeda sehingga penyusunan ransum akan berbeda pula. Sebagai contohnya, fase starter membutuhkan protein 23-24%, sedangkan fase finisher membutuhkan protein 19-22%. Sementara kebutuhan lemak dan serat kasar adalah sama, yaitu lemak 7% dan serat kasar 4% - Cita rasa bagi ayam broiler
Penyusunan ransum harus memperhatikan kualitas dan cita rasa bagi ayam broiler itu sendiri. Bila terlalu banyak bekatul, misalnya, akan menurunkan kualitas cita rasanya. Selain itu, bahan penyusun ransum juga harus diambil dari bahan yang masih segar, tidak tengik. - Ketersediaan bahan penyusun ransum
Penyusunan ransum juga harus memperhatikan ketersediaan bahan makanan penyusunnya. Pasalnya, bisla satu atau beberapa bahan tidak selalu ada tentunya akan membuat stres dan mengganggu pertumbuhan ayam broiler, dikarenakan mereka setiap saat harus beradaptasi dengan makanan tertentu yang selalu berganti-ganti bahan penyusunnya.
Bahan makanan penyusun untuk penyusun ransum maupun pakan buatan pabrik tentunya tidak akan diberikan sekaligus kepada ayam broiler, sehingga sebagian akan disimpan di tempat yang memenuhi syarat. Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menyimpan bahan makanan adalah sebagai berikut.
- Sebelum digunakan, gudang atau tempat penyimpanan
harus distrerilkan atau disucihamakan terlebih dahulu dengan disinfektan
seperti tepung kapur (bisa ditaburkan di lantai kandang dan dinding
kandang), cairan kapur + garam + air, lysol, sabun detergen, alkohol,
amonia, jodophor, dan sebagainya.
- Gudang atau tempat
penyimpanan mempunyai ventilasi yang baik, tidak bocor atau terkena air
hujan. Lantai gudang atau tempat penyimpanan benar-benar kering, tidak
becek, atupun lembab. Pastikan di dalam gudang atau tempat penyimpanan
tidak menjadi sarang tikus, kecoa, semut dan serangga lainnya.
- Bahan makanan tidak terkena sinar matahari langsung, tidak terkena hujan, dan tidak terkena hawa lembap.
- Bahan makanan berbentuk butiran harus dipisahkan dari bahan makanan yang berbentuk tepung halus.
Konversi ransum atau konversi makanan yaitu jumlah ransum yang dibutuhkan oleh ternak dalam waktu ttertentu untuk menghasilkan pertambahan berat badan. Sebagai misal, ayam broiler yang dipelihara selama 6 bulan menghabiskan ransum sebanyak 3,4 kg dan menghasilkan berat badan 1,6 kg. Maka besarnya ayam broilr terhadap ransum tersebut adalah 3,4 : 1,6 = 2,1. Itu artinya untuk menghasilkan berat 1 kg hanya dibutuhkan makanan sebanyak 2,1 kg ransum.
Secara sederhana, angka konversi ransum menunjukkan tingkat efisiensi dalam penggunaan ransum/makanan. Semakin besar tingkat konversi ransumnya, berarti efisiensi ransum semakin rendah atau penggunaan ransumnya semakin kecil, berarti tingkat efisiensi ransum semakin besar atau penggunaan ranssum semakin hemat. Besar kecilnya konversi makanan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : strain atau bangsa ayam yang dipergunakan, mutu ransum (semakin bagus akan semakin efesien), kondisi kandang (semakin higienis dan nyaman akan semakin efisien), dan jenis kelamin (ayam broiler jantan mempunyai konversi makanan yang relatif lebih kecil ketimbang betina). Namun, secara umum atau bila diambil rata-rata, jumlah kebutuhan ransum ayam broiler adalah :
- Fase starter (0-4 minggu): 40 gram/ekor/hari.
- Fase finisher (5-8 minggu): 60-100 gram/ekor/hari.
Lanjutkan membaca ! Tips dan Catatan Pemberian Ransum pada Ayam Broiler