MENUAI HASIL DI DAERAH TERPENCIL
Oleh : Ir. Arsyad Nur
(Pengawas Bibit Ternak Ahli Muda)
Oleh : Ir. Arsyad Nur
(Pengawas Bibit Ternak Ahli Muda)
Kelompok
Tani Tunas Muda terletak di Dusun Lampehong Desa Teluk Nilau Kecamatan
Pangabuan Kabupaten Tanjab Barat Provinsi Jambi. Dari Kota Jambi
menempuh perjalanan darat lebih kurang 2 jam, kemudian dilanjutkan
dengan kendaraan air (pompong) selama lebih kurang setengah jam. Dilihat
dari aspek pemasaran, wilayah kelompok tani Tunas Muda sangat
strategis, karena berbatasan dengan salah satu Kecamatan dari Provinsi
Kepulauan Riau yakni Pulau Kijang. Hal sangat menguntungkan karena
disamping dapat memenuhi pasar lokal, juga setiap harinya pedagang dari
Pulau Kijang datang ke Kelompok Tunas Muda untuk membeli ternak
Kambing.
Secara umum budidaya ternak kambing di Kelompok Tunas Muda selama 4 tahun terakhir berjalan dengan lancar. Pemeliharaan ternak dilakukan secara semi intensif didalam kandang panggung dan sesekali ternak kambing tersebut dilepas sambil diawasi oleh peternak. Hal ini dilakukan agar ternak kambing jangan sampai merusak tanaman disekitarnya serta menjaga ternak agar jangan terperosok kedalam parit-parit yang dibangun disekitar kebun. Pakan hijauan yang tersedia ádalah rumput alam dan unggul, selain itu juga diberikan konsentrat sebagai pakan tambahan berupa dedak karena daerah ini merupakan daerah penghasil padi.
Keberhasilan
kelompok tani Tunas Muda dalam budidaya ternak kambing mengakibatkan
tingginya minat masyarakat khususnya dalam wilayah Kabupaten Tanjab
Barat dan sekitarnya untuk mendapatkan ternak kambing dari daerah ini,
bahkan ada pedagang ternak dari Pulau Kijang yang ingin mitra dengan
Kelompok Tunas Muda yakni menyediakan kambing 20-30 ekor per bulan. Hal
ini merupakan tantangan bagi kelompok untuk lebih maju dan mencari
solusi agar perkembangan produksi dan productivitas ternak lebih baik
yakni melalui teknologi Inseminasi Buatan.
PENGEMBANGAN TERNAK
ASPEK HULU
1. Pengadaan Bibit
Pada
mulanya ternak kambing yang ada pada masyarakat berasal dari milik
sendiri dan pada tahun 2004 mendapatkan ternak gaduhan dari Dinas
Peternakan Kabupaten Tanjab Barat sebanyak 40 ekor dan saat ini telah
menjadi 96 ekor. Masyarakat sangat antusias dengan keberhasilan IB
kambing, sehingga mereka menginginkan perkawinan ternak kambing melalui
Inseminasi Buatan. Hal ini dikarenakan ternak kambing hasil IB lebih
besar daripada ternak kambing PE biasa. Untuk mendapatkan semen beku
kambing, peternak harus menjemput ke Desa Teluk Nilau dengan kendaraan
air selama 30 menit atau berjalan lebih kurang 2 jam melalui jalan
darat (jika air surut).
2. Pengadaan Pakan dan Sarana Penunjang
Pakan
untuk ternak kambing merupakan rumput alam dan unggul yang tersedia di
kebun-kebun masyarakat. Pemberian konsentrat berupa dedak dibeli sendiri
oleh masing-masing anggota kelompok, karena pada umumnya mereka
memiliki sawah sendiri.
Untuk
pengobatan ternak, telah dilakukan sendiri oleh kelompok. Obat dibeli
kelompok melalui fasilitasi dokter hewan yang tinggal di Desa Teluk
Nilau. Untuk penyakit yang harus diobati oleh Dokter Hewan, kelompok
langsung menelpon melalui HP.
ASPEK BUDIDAYA
Budidaya
ternak kambing pada Kelompok Tunas Muda ádalah jenis kambing PE dan
kacang. Kepemilikan ternak selama 3 tahun terakhir menunjukan
peningkatan yakni pada tahun 2004 dengan populasi lebih kurang 200 ekor,
tingkat kepemilikan ternak hanya 5-7 ekor, sedangkan saat ini telah
mencapai 5-14 ekor. Tenaga kerja yang terlibat pada budidaya ternak
kambing secara umum adalah kepala keluarga dan sebagian kecil dibantu
oleh anak mereka. Pada umumnya model kandang yang digunakan ádalah
kandang panggung dengan luas kandang bervariasi tergantung jumlah ternak
yang dipelihara.
Sesuai
dengan mata pencaharian dibidang pertanian, beberapa orang peternak
telah memanfaatkan limbah ternak kambing berupa kotoran dan air seni
untuk dijadikan pupuk sayuran. Untuk mendapatkan limbah kotoran yang
dicampur dengan air seni (kencing) ternak yakni pada setiap kandang
disediakan plastik untuk menampung kotoran dan air seni ternak kambing
dibawah lantai kandang (lantai kandang dari bambu dengan ukuran tidak
rapat (jarang), kemudian disalurkan ketempat penampungan. Selama
maksimal 1 bulan didiamkan, kemudian dapat digunakan untuk pupuk.
Pemanfaatan limbah ini merupakan hasil studi banding kelompok Tunas
Muda ke salah satu kelompok di Sumatera Barat. Hasil pengolahan limbah
ini dinamakan “ Pupuk Cirkam”.
Dalam
rangka meningkatkan productivitas ternak kambing, telah dilatih Ketua
Kelompok Tunas Muda yakni Bapak Jamaluddin sebagai inseminator IB
kambing pada tahun 2005. Hasil pelatihan tersebut telah dilaksanakan
pada 13 ekor ternak kambing miliknya dan anggota lainya. Dari
pelaksanakan IB tersebut telah lahir 1 (satu ekor ternak jantan
persilangan PE (Induk) dengan semen beku Boer dari Lampung, sedangkan 7
ekor diantaranya sedang bunting.
Untuk
mengatasi penyakit, ditangani sendiri oleh ketua kelompok, sedangkan
penyakit yang memerlukan dokterhewan dilakukan komunikasi langsung
melalui HP, karena Dokter Hewan tinggal jauh dari kelompok.
Sebagai
salah satu kelompok kambing yang berhasil di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, keberadaan kelompok sebagai produsen ternak kambing telah dapat
memenuhi kebutuhan pasar lokal dan pasar tetangga lainnya seperti Pulau
Kijang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Secara umum peternak selama 3
tahun terakhir jarang membeli ternak baru, karena mereka masih punya
induk yang rata-rata melahirkan 3 kali setahun. Disamping itu ada
beberapa peternak yang dipercaya oleh pemilik modal untuk menggaduhkan
ternaknya. Sedangkan ternak yang terjual selama tiga tahun terakhir
tidak tercatat dengan baik, namun rata-rata setiap bulan 20-30 ekor. Hal
ini akan melonjak pada Hari Raya Qurban. Modal usaha yang digunakan
merupakan modal sendiri, belum pernah mendapat pinjaman dari lembaga
keuangan lainnya.
ASPEK HILIR
Kelompok
Tani Tunas Muda dalam pemasaran kambing dalam bentuk ternak hidup,
belum ada dalam bentuk produk olahan. Sistem pemasaran yang dilakukan
adalah anggota kelompok menyerahkan sepenuhnya penjualan ternak kambing
melalui kelompok dan selanjutnya pedagang datang kepada kelompok.
ASPEK KELEMBAGAAN
Dalam
meningkatkan komunikasi antar anggota kelompok, dilaksanakan pertemuan
rutin setiap bulan. Untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan anggota
kelompok selain mendapatkan pembinaan dari Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Tanjab Barat, pelatihan yang dilaksanakan BPP, juga
telah dilaksanakan studi banding ke Sumatera Barat dalam pemanfaatan
limbah kotoran ternak kambing.
PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
Prestasi
yang pernah diraih oleh Kelompok tunas Muda adalah Juara I Lomba
Kelompok Ternak Kambing Tingkat Kabupaten Tanjab Barat Tahun 2007 dan
Juara I Lomba Kelompok Ternak Kambing Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar